Kamis, 24 Juni 2010

Senyum Yuk!

Cegah Sakit Jantung hingga Perpanjang Umur

SIAPA sih yang nggak senang ngeliat orang murah senyum? Wajahnya jadi tampak segar dan ceria, seolah memiliki semangat tiada habisnya. Lewat senyum itu, seolah-olah kita mendapat transfer energi dan ikut semangat lagi. Hanya itu manfaat senyum? Tentu tidak. Hal simpel yang terkadang manusia lupa lakukan tersebut punya beragam keuntungan.

Secara fisiologi, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat timbulnya gerakan di bibir atau sekitar mata. Di seluruh dunia, senyum adalah cara yang baik untuk menyampaikan rasa bahagia kita ke orang lain.

Senyum tak hanya membuat kita tampak lebih menarik di mata orang lain. Senyum juga memiliki manfaat kesehatan yang sangat besar lho! Beberapa studi menunjukkan bahwa senyum bisa mencegah penyakit.

Penyakit-penyakit ringan seperti flu dan batuk bisa dicegah dengan sering tersenyum. Saat kita tersenyum, kondisi tubuh kita lebih rileks. Rasa rileks itulah yang membuat kekebalan tubuh kita meningkat.

Dengan seringnya kita rileks, tingkat kecemasan dan depresi menurun drastis. Hal tersebut berdampak besar pada peredaran darah. Nggak percaya? Coba cek tekanan darahmu di rumah sebelum dan sesudah tersenyum beberapa saat. Menurun bukan?

Orang-orang dengan kecemasan dan depresi lebih juga disarankan sering tersenyum. Sebab, depresi sangat berbahaya bagi tubuh. Bisa mengakibatkan penyumbatan arteri dan tekanan darah tinggi. Tahu kan apa yang terjadi kalau arteri tersumbat dan tekanan darah jadi tinggi? Yap, kita bakal terancam serangan jantung! Serem kan?

Pantesan aja Karina Davidson dari Pusat Medis Universitas Columbia, Amerika Serikat, punya kesimpulan khusus. Dia menyebutkan bahwa orang yang suka cemberut lebih berpeluang terkena penyakit jantung.

Selain bisa mencegah penyakit dari yang sepele seperti flu hingga yang gawat seperti serangan jantung, senyum bisa memperpanjang umur. Menurut Pak Ernest L. Abel dari Wayne State University, Detroit, Amerika Serikat, orang yang sering tersenyum lebar memiliki umur lebih panjang. Terutama jika dibandingkan dengan yang malas tersenyum.

Pernyataan Pak Abel itu emang bener banget. Para ahli di Wayne State University mempelajari 230 foto pemain liga utama bisbol yang dicetak dalam Baseball Register pada 1952. Setiap pemain terdaftar secara statistik, seperti tanggal lahir, berat badan, status perkawinan, dan rincian pekerjaan.

Peneliti tersebut memeringkat tiap pemain berdasar apakah mereka tidak tersenyum sama sekali dan tersenyum sebagian. Para peneliti kemudian membandingkan foto dengan masa hidup setiap pemain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 184 pemain yang sekarang sudah meninggal berada di kategori ''tidak tersenyum'' dan memiliki kehidupan rata-rata 72,9 tahun.

Mereka yang tersenyum sebagian memiliki umur rata-rata lebih dari 75 tahun. Tetapi, mereka yang tersenyum lebar memiliki kehidupan rata-rata hingga 79,9 tahun. Pengin memilili umur panjang. Senyum yuk! (daf/bs/c7/kkn)

1 komentar: